KALAMANTHANA, Muara Teweh – Empat koperasi pelaksana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bersama PT AGU/DSN dan Bank Mandiri bertemu, Jumat (1/10/2021).
Ketiga pihak membahas soal skema pembiayaan untuk tahap pemeliharaan TBM sampai tanaman sawit siap dipanen. Pertemuan difalisitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara.
Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Syahmiludin A Surapati kepada Kalamanthana.id, Jumat malam mengatakan, seluruh kegiatan program PSR didanai dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) atau non APBN.
BPDPKS telah membantu pekebun sawit yang ikut dalam program PSR sampai ke tahap PO (tumbang chiping, penyiapan lahan, penyiapan bibit hingga penanaman). Sedangkan untuk tahap P1 dan P2 harus dicarikan skema pembiayaannya.
“Tiga pihak duduk bersama, distan memfasilitasi. Hal ini harus di lakukan agar keberhasilan program dapat terjamin. Tak mudah bagi lembaga keuangan memfasilitasi pemberian kredit untuk jenis usaha dibidang perkebunan dengan bunga lunak yang memerlukan waktu pengembalian yang cukup lama dibanding kredit komersial lain,” ujar Syahmil.
Tetapi program PSR ini merupakan proyek strategis nasional yang langsung diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 13 Oktober 2017 di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sehingga harus mendapatkan dukungan dari semua pihak.
“Bupati Barito Utara meminta orogram ini dapat terlaksana dengan baik, karena program diharapkan mampu mengembalikan bahkan meningkatkan produksi dan produktivitas TBS/CPO yang ada. Pohon-pohon sawit yang saat ini sudah berusia antara 25 – 30 tahun, tak menguntungkan lagi. Kalau cuma mengandalkan kemampuan petani untuk melakukan peremajaan, tentunya banyak yang tidak mampu, karena faktor biaya. Di sinilah pentingnya pelibatan lembaga keuangan,” sebut dia.(melkianus he)
Discussion about this post