KALAMANTHANA, Sampit – Pengelolaan sampah rumah tangga dinilai masih menjadi persolaan di Kotawaringin Timur (Kotim). Selain masih terbatasnya keberadaan depo sampah, saat ini masih ada saja oknum – oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan tempat yang bukan peruntukannya.
Dalam hal ini anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Megawati, menyampaikan, seharusnya sudah ada pemisahan, antara sampah organik dan anorganik, saat sampah dibuang ke depo sampah. Sehingga, dari pemisahan sampah tersebut, bisa dikelola untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Sebenarnya sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan, sampah anorganik seperti sampah plastik dapat di daur ulang kembali,” ujar, Megawati, Selasa (02/11/2021).
Seharusnya, sejak di Depo Sampah ini sudah ada pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik.”Sehingga akan lebih mudah jika akan dilakukan daur ulang sampah – sampah ini,” katanya.
Megawati, mengatakan, dengan adanya pemisahan sampah tersebut, maka pengelolannya akan lebih mudah. Namun demikian, hal tersebut juga tentunya akan kembali pada instansi dan juga masyarakat.
Menurutnya, di kota-kota besar, sampah – sampah rumah tangga sebagian sudah dimanfaatkan, yaitu di daur ulang agar memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan. Apalagi seperti sampah plastik yang tidak mudah terurai, sehingga akan lebih baik dilakukan daur ulang.
“Seperti sampah plastik bekas bungkus sabun cuci, atau bungkus plastik pewangi pekaian, yang dapat diolah menjadi barang bermanfaat seperti tas, dompet dan lainnya,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post