KALAMANTHANA, Lamongan -Tanaman sorgum menjadi inovasi bagi Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dalam menjawab tantangan/permasalahan khususnya di sektor pertanian, yakni dengan membuat biji sorgum menjadi olahan yang lebih bernilai.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat presentasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) di Bappeda Propinsi Jawa Timur, Surabaya Jum’at (11/2/2022).
Dijelaskan Pak Yes, yang menjadi penekanan dari inovasi sorgum adalah inovasi rumah sorgum yakni semacam show working space bagi petani yang menjadi tempat berkumpulnya petani sehingga dapat memberikan inspirasi untuk membuat sorgum mempunyai nilai tambah.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkab Lamongan Perbanyak Barcode PeduliLindungi
Ditambahkan Pak Yes, inovasi tersebut dilatarbelakangi semakin berkurangnya lahan pertanian yang hanya bergantung pada cuaca/musim. Selain itu juga tingginya biaya produksi harga pangan (termasuk beras).
“Dari sini dicari alternatif bahan pokok yang terjangkau, yaitu budidaya tanaman sorgum dimana harga pangan murah dengan manfaat yang sama dengan bahan pangan lainnya, hal ini penting untuk ketahanan pangan,” papar Pak Yes.
Pak Yes yakin dengan inovasi rumah sorgum ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena sorgum sebenarnya mempunyai nilai tambah yang cukup bagus. Hanya karena kurang pengetahuan dari petani sehingga sebelumnya hanya menanami jagung.
“Yang kita dorong adalah kualitas produksi dan luasan lahan, kami juga sudah melakukan komunikasi secara langsung dengan Menteri Pertanian diharapkan nantinya ada pabrik yang dapat mengolah sorgum menjadi olahan yang memiliki nilai lebih,” terang Pak Yes.
Lebih lanjut disampaikannya, tahun 2021 dari luas tanam 233 hektar dan luasan panen 180 hektar didapatkan produktifitas 6,55 ton/hektar. Dari produksi panen tersebut biji sorgum diolah menjadi produk olahan seperti tepung orean sorgum, beras sorgum juga aneka makanan kecil dengan bahan dasar sorgum.(gdi)
Discussion about this post