KALAMANTHANA, Palangka Raya – Legislator Kalimantan Tengah, Borak Milton, menegaskan siap ‘pasang badan’apabila ada petani yang bersungguh-sungguh ingin memanfaatkan lahannya namun harus terlebih dahulu membersihkannya dengan cara dibakar.
“Apabila benar-benar petani dan memang tidak memiliki dana yang cukup untuk membersihkan lahan maupun membeli pupuk penyubur tanah tentu harus dibela,” kata Borak di Palangka Raya, Jumat (12/8/2016).
Menurutnya, yang terpenting petani harus memastikan lahan yang dibakar itu benar-benar ditanami semuanya. Cara membakarnya juga harus teratur dan ditata dengan baik serta diawasi agar tidak menyebar ke lahan lainnnya.
Ketua Komisi B DPRD Kalteng ini menilai, permasalahan sekarang ini banyak pihak di provinsi ini mengatasnamakan petani melakukan pembakaran lahan hanya untuk membersihkan namun tidak ditanami bahkan dibiarkan begitu saja.
Dia mencontohkan kebakaran lahan di sepanjang jalan Kabupaten Pulang Pisau menuju Kapuas hingga perbatasan Kalteng dan Provinsi Kalimantan Selatan yang nyaris terjadi setiap tahun.
“Coba perhatikan, apakah lahan terbakar itu ditanami. Tidak. Dibiarkan saja. Tahun depan bakar lagi. Jadi, apakah membakar lahan itu kebutuhan petani atau pihak lain yang ingin lahannya bersih tapi tidak dimanfaatkan,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun mendukung Gubernur Kalteng yang meminta Bupati/Wali Kota maupun unsur forum koordinasi pimpinan daerah setempat cerdas dan cerdik menghadapi larangan membakar lahan.
“Saya mengajak semua pihak juga merefleksikan dan menyamakan pemikiran, apakah bencana asap itu mengganggu? Sepakatkah kita membakar hutan sembarangan akan merusak? Ini yang perlu kita refleksikan,” kata Borak.
Sebelumnya di tempat terpisah, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengaku dilema menyikapi larangan membakar lahan, sementara sebagian petani di provinsi ini sangat membutuhkannya untuk membersihkan lahan agar dapat mulai bercocok tanam.
“Terpenting itu jangan membakar lahan di lahan gambut. Kalau di lahan gambut memang akan menyebar dan menimbulkan kebakaran besar. Pintar-pintar dan cerdik bupati setempatlah mensiasatinya,” kata Sugianto. (ant/rio)
Discussion about this post