KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Sebuah Dump Truk (DT) F3000 merek Shachman diparkir dengan sengaja oleh oknum tidak bertanggung jawab tepat di depan jalur keluar – masuk CV Mandiri Jaya Makmur (MJM) di Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur (Bartim) sehingga menyebabkan operasional angkutan emas hitam lumpuh total, sejak Minggu (8/5/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Media ini, Senin (9/5/2022), kendaraan bongsor berwarna orange tanpa nomor polisi itu terparkir di Jalan PT Pertamina. Namun, DT dengan bak berkode R511 dengan sengaja di taruh melintang di lokasi tepat di depan jalan keluar masuk salah satu perusahaan emas hitam yang masih aktif bekerja.
Kondisi tersebut dibenarkan sopir angkutan emas hitam yang juga telah melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Pasalnya, lebih dari sepekan hingga saat ini, DT tak bertuan tersebut tidak kunjung dipindah atau diambil.
DT tersebut diketahui telah terparkir sejak Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak ada sopir dan dalam keadaan pintu kendaaraan terkunci. Kondisi itu berlarut sampai pascalebaran.
Sopir yang mulai melakukan aktivitas Kamis (5/5/2022) bingung. Mereka yang mengangkut emas hitam dan akan keluar untuk bekerja terpaksa berhenti karena DT yang sengaja diparkir melintang.
“Kita melaporkan ke perusahaan tempat kita bekerja (CV.MJM) kemudian berinisiatif melebarkan jalan ke kanan supaya bisa lewat,” ucap sopir angkutan berinisial RN.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Keesokan harinya DT kembali dimundurkan dengan sengaja tanpa sepengetahuan dan kembali menutupi akses keluar – masuk angkutan sehingga pihak sopir melaporkan kejadian itu ke Polres Bartim.
RN menyampaikan, hal itu sempat dikonfirmasi kepada salah satu oknum pengelola atau maintenace jalan eks pertamina bernama Wuri. Informasi yang diperoleh bahwa penutupan jalan dilakukan oleh AABB (Asosiasi Angkutan Batu Bara) dengan meminjam sarana PT Rimau dengan alasan karena CV MJM tidak ada kontribusi dalam perawatan jalan pertamina.
Terpisah, Humas CV MJM Santo membenarkan, adanya DT tak bertuan yang parkir dan menghalangi aktivitas angkutan perusahaan. Menurutnya, jika alasan tidak ikut berkontribusi hal itu tidak benar.
“Kita aktif baik biaya bahkan memfasilitasi dalam perbaikan jalan eks pertamina. Itu yang perlu kami juga tanyakan kepada pengelola,” sebut Santo.
Akibat penutupan, sopir yang juga pemilik angkutan dan warga lokal tidak bisa bekerja. Bahkan, mereka bingung dan dirugikan.
Sementara itu, Oknum pengelola jalan eks pertamina Wuri ketika dikonfirmasi berkilah dan menjawab tidak mengetahui dan tidak mengerti terkait persoalan.(Anigoru)
Discussion about this post