KALAMANTHANA, Muara Teweh – Konstruksi Jembatan Sikan-Tumpung Laung di Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, didesain ulang alias redesain.
Kini jembatan tersebut didesain tak memakai tiang pancang tengah, tetapi menggunakan kabel bentang sepanjang 240 Meter. Diduga perubahan tersebut, lantaran tiang jembatan dan tiang pengaman (fender) sudah lebih dari sekali ditabrak tongkang. Kerugian akibat tabrakan itu ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Perubahan desain bukan berarti semuanya bakal lancar. Ternyata Pemkab Barut sangat memerlukan uluran tangan alias bantuan pihak ketiga untuk menuntaskan jembatan bernilai ratusan miliar rupiah ini. Apalagi targetnya selesai sebelum September 2023.
Fakta di atas terungkap saat Bupati Barut Nadalsyah didampingi Kadis PUPR, M. Iman Topik, berkunjung ke kantor PT Wiratama Globalindo Jaya, di Tangerang Selatan, Rabu (1/6/2022).
Kunjungan petinggi Barut bertujuan melihat perkembangan pabrikasi rencana pembangunan rangka baja Jembatan Sikan-Tumpung Laung dengan bentang 240 Meter.
Direktur Utama PT Wiratama Globalindo Jaya, Atadiwira Kanan, menjelaskan rencana cetakan pabrikasi rangka baja jembatan Sikan-Tumpung Laung bentang 240 meter.
“Jembatan didesain tidak menggunakan tiang pancang di tengah, melainkan menggunakan kabel bentang 240 meter,” kata Atadiwira.
Ia menambahkan, desain jembatan yakni konsep jembatan gantung dengan lebar 5 Meter ditambah JPO kanan kiri selebar 1,1 Meter, sehingga lebar tengah jembatan menjadi 2,8 Meter.
“Nantinya jembatan akan dapat dilintasi kendaraan dengan beban 360 ton arus lalu lintas,” ucap Atadiwira.
Bupati Barut Nadalsyah mengatakan, biaya pembangunan Jembatan Sikan-Tumpung Laung sangat terbatas, tanpa merinci berapa rupiah keterbatasannya dan berapa dana yang sudah tersedot selama ini.
“Saya mengharapkan bantuan CSR pihak ketiga untuk dapat membantu pemeritnah dalam penuntasan pembangunan jembatan tersebut,” kata Nadalsyah.
Nadalsyah juga berharap, agar pembangunan jembatan tersebut dapat selesai sebelum berakhirnya masa jabatan Bupati Barut pada tahun 2023.
Nadalsyah menambahkan, dengan desain rangka jembatan diharapkan penyelesaian rangka dan lantai jembatan secara efektif dan efisien, meskipun anggaran terbatas.
“Nantinya tidak memberatkan dalam penganggaran berikutnya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan,” jelas H. Nadalsyah.
Masih kata Nadalsyah, nantinya pembangunan jembatan dikerjakan oleh pihak ketiga, diperkirakan waktu estimasi selama 12 bulan. “Dengan asumsi jika tidak ada kendala alam di lapangan,” tukas Nadalsyah. (MELKIANUS HE)
Discussion about this post